Sunday 13 November 2011

Berbahasa Inggris Tanpa Grammar?

Seringkali kita mendengar ada orang berbicara : "Bahasa Inggris saya pas-pasan saja. Saya kalau bicara tidak pakai grammar." Seorang lain berkata: "Saya mau kursus bahasa Inggris yang singkat saja sekedar bisa berbicara jadi yang tidak usah pakai grammar."
Pertanyaanya: Adakah berbahasa Inggris yang tanpa grammar?

Dalam Taman Bahasaku saya menulis:
Anak Inggris yang berbahasa ibu bahasa Inggris tidak perlu secara khusus mempelajari grammar agar orang lain mengerti apa yang dia bicarakan. Setiap kali membuat kesalahan dalam berbicara, orang disekitarnya akan membetulkan secara langsung, sehingga lambat laun otaknya menyadari konstruksi pola bahasa tersebut. Bahasa dikuasai lebih banyak melalui proses pemerolehan bahasa bukan melalui proses pembelajaran bahasa secara khusus.

Namun tidak demikian halnya proses penguasaan bahasa asing. Kosakata dan struktur bahasa seperti kalimat, frase, kata, pengucapan bahasa ibu yang sudah dia miliki lebih dahulu pasti akan mempengaruhi bahasa asing yang sedang dia pelajari.

'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
Bagi pembelajar bahasa Inggris yang berangkat dari bahasa ibu Indonesia, mau tidak mau bahasa Indonesia yang dia miliki akan mempengaruhi proses berpikir, proses mengkonstruksi kalimat saat menggunakan bahasa Inggris.
Setiap bahasa memiliki struktur kalimat, frase, bunyi sendiri-sendiri. Begitu juga Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Ada hal yang sama, ada hal yang samasekali berbeda dan bahkan tidak bisa dibandingkan antara Bahasa Inggris dengan Bahasa Indonesia. Jadi bila seseorang berbahasa Inggris dengan pola kalimat atau frase atau bunyi bahasa Indonesia, dalam tataran tertentu orang lain akan tidak tahu apa yang dimaksudkannya. Mungkin antar sesama orang Indonesia bahasanya dimengerti (komunikatif), tapi orang yang hanya tahu bahasa Inggris belum tentu mengerti. Nah. Bila hanya sesama orang Indonesia yang paham. mengapa pula harus berbahasa Inggris? Bukankah lebih baik berbahasa Indonesia, keduanya tentu akan lebih paham?

Oleh karena itu hampir tidak mungkin orang belajar bahasa Inggris tanpa mempelajari grammar yaitu mempelajari struktur bahasa yang diantaranya berupa struktur kalimat, frase, kata dan bunyi.

Mungkin orang bisa berbicara bahasa Inggris yang tanpa mempelajari grammar nya, namun itu sangat sangat sangat terbatas. Orang bisa belajar dengan cara menghafalkan ungkapan-ungkapan yang sering digunakan dalam percakapan. Misalnya, ungkapan-ungkapan seperti:

"Good morning" , "How are you?", "I am fine" (Greeting)
One, two, three, four .... (sekedar menyebutkan angka tanpa grammar yang mungkin cukup bila hanya digunakan untuk sekedar menyebutkan harga atas barang dagangan yang ditawarkan dan untuk menawar)
"Thank you" "I am sorry." (ungkapan sederhana yang dipakai untuk komunikasi dasar)

Namun ungkapan-ungkapan itu hanya sekedar untuk komunikasi yang sangat dasar atau sederhana. Tanpa mempelajari grammar, orang tidak bisa mengungkapkan yang lebih dari sekedar yang dihafalkan. Bahkan untuk pembelajar yang sudah dewasa untuk mampu mengingat ungkapan yang sekedar hafalan tanpa tahu pengetahuan dasar grammar nya seringkali mengalami kesulitan.

Sebagai contoh sederhana, bila pembelajar bahasa Inggris memahami bahwa untuk mengungkapkan keinginan dia bisa menggunakan kata "want". Selanjutanya mereka perlu mengerti bahwa kata 'want' diikuti dengan kata kerja lain berbentulk Verb 1 (infinitive) yang didahului dengan to. Jadilah kalimat seperti "I want to go". Bila  dia sudah memiliki pengetahuan tentang mengidentifikasi suatu kata sebagai infinitive, dia tinggal menggantikan kata go dengan kata-kata kerja lain yang dia suka. Maka akan terciptalah kalimat seperti:
I want to play.
I want to ask him.
I want to drink coffee.

Tanpa mempelajari jenis kata kerja, unsur 'to' yang tidak ada dalam bahasa Indonesia, orang mungkin tidak bisa membuat kalimat lain selain yang dihafalkan yaitu "I want to go". Mungkin juga dia akan membuat kalimat yang secara grammar salah seperti:
I want clever. (salah) ---> I want to be clever. (betul)
I want to tall. (salah) ---> I want to be tall. (betul)
I want study now. (salah) ---> I want to study. (betul)

Kesalahan grammar dalam berbicara dengan bahasa Inggris mungkin kadang-kadang masih bisa dipahami oleh orang lain. Hanya saja menjadi tidak kelihatan terpelajar. Namun pada tataran tertentu orang lain yang hanya bisa bahasa Inggris betul-betul tidak mengerti dengan apa yang dikatakannya. Apalagi bila kesalahan itu dalam bahasa tulis. Orang akan membaca kesalahan itu berkali-kali sebanyak bahasa tulis itu dibaca orang.

Seorang siswa boleh salah dalam membuat kalimat bahasa Inggris, karena mereka memang sedang dalam tahap belajar. Tapi guru? Tentu harus sangat dihindari membuat kesalahan dalam grammar. Terlebih bila kesalahan itu terjadi tanpa guru itu menyadari bahwa kalimat Bahasa Inggris yang dia buat salah karena kekurangpengetahuan dari guru tersebut. Maka sebagai guru jangan pernah berhenti belajar, selalu harus meng'up date' ilmunya.


Magelang, 11 September 2011.